Jumat, 27 Desember 2013

Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ): Part 6

Suatu hari di malam hari, Qayyum menelpon Melody ketika Qayyum sedang berada di rumahnya. Beberapa detik kemudian, Melody mengangkat telepon dari Qayyum.
“Halo Qayyum,” sapa Melody.
“Melody,” Qayyum menyebut nama Melody.
“Hari Minggu nanti, aku mau ke rumah kamu,” Qayyum berencana akan mengunjungi rumah Melody pada hari Minggu nanti.
“Boleh. Kamu sudah minta izin ke orangtua belum?” tanya Melody.
“Sudah,” jawab Qayyum.
“Qayyum, kamu sudah makan belum?” tanya Melody lagi.
“Sudah. Kamu?” Qayyum menjawab kemudian bertanya.
“Sudah,” jawab Melody.
“Kamu lagi ngapain?” tanya Qayyum.
“Aku lagi tidur-tiduran di kamar. Kamu?” Melody menjawab kemudian bertanya.
“Aku lagi duduk di balkon,” jawab Qayyum.
“Hari Minggu nanti, aku juga bawa kado untuk kamu,” Qayyum berencana akan membawa kado untuk Melody pada hari Minggu nanti ketika ia pergi ke rumah Melody.
“Beneran nih?” tanya Melody tidak percaya.
“Beneran,” jawab Qayyum singkat.
“Apa?” tanya Melody penasaran.
“Rahasia. Kalau dikasih tahu sekarang bukan kejutan namanya,” jawab Qayyum.
“Oke,” balas Melody.
“Mel, udahan dulu teleponnya. Kita harus hemat pulsa. Sampai jumpa di sekolah,” Qayyum akan mengakhiri telepon dengan Melody.
“Sama-sama,” balas Melody. Kemudian Qayyum mematikan telepon dari Melody.
~~~
Pada keesokan hari di sekolah, tepatnya pada jam istirahat pertama. Qayyum mengobrol dengan Melody di lapangan sekolah. Di hari itu, Qayyum dan Melody terlihat membawa tasnya masing-masing.
“Qayyum, hari ini kamu ekskul menulis tidak?” tanya Melody.
“Tentu. Aku tidak akan pernah melewatkan ekskul menulis karena menulis adalah bagian dari hidupku,” jawab Qayyum.
“Bagus dong,” balas Melody.
“Kamu ekskul musik tidak?” tanya Qayyum.
“Iya,” jawab Melody singkat.
“Kamu lebih suka lihat wajahku dengan kacamata atau tanpa kacamata?” tanya Qayyum.
“Kamu tampan ketika kamu memakai kacamata. Tapi sekarang kamu coba lepas kacamatanya,” Melody menjawab kemudian menyuruh Qayyum melepas kacamatanya. Lalu Qayyum melepas kacamatanya.
“Kamu tampan juga ketika kamu tidak memakai kacamata,” kata Melody setelah melihat wajah Qayyum tanpa kacamata.
“Benar juga. Tapi aku tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas tanpa kacamata,” balas Qayyum.
“Kalau kamu ingin melihat wajah aku dengan jelas, kamu pakai lagi kacamatanya,” Melody menyuruh Qayyum kembali memakai kacamatanya. Dan Qayyum kembali menggunakan kacamatanya.
“Kamu terlihat cantik hari ini,” kata Qayyum setelah melihat wajah Melody dengan menggunakan kacamatanya.
“Terima kasih,” balas Melody.
“Oh iya, aku duluan ya. Soalnya aku mau ikut ekskul menulis,” Qayyum pamit.
“Sama-sama,” balas Melody singkat. Kemudian Qayyum pergi meninggalkan lapangan sekolah.
~~~
Suatu hari di hari Minggu, Qayyum datang ke rumah Melody. Di hari itu, Qayyum memakai kemeja lengan panjang kotak-kotak berwarna biru dan celana panjang jins warna biru. Selain itu, Qayyum juga membawa sebuah kantong plastik berisi berwarna putih.
“Teng tong,” Qayyum memencet bel rumah Melody. Kemudian seseorang membukakan pintu rumah Melody. Dan, yang membukakan pintu rumah adalah Melody. Di hari itu, Melody memakai kaus lengan pendek berwarna putih dan celana panjang jins warna biru.
“Assalamualaikum,” Qayyum menyapa Melody dengan salam.
“Waalaikumsalam,” Melody menjawab salam dari Qayyum.
“Silahkan masuk,” Melody mempersilahkan Qayyum masuk ke dalam rumah Melody. Setelah Qayyum masuk ke dalam rumah Melody, Qayyum mengikuti Melody sampai ke ruang keluarga. Di ruang keluarga, ada pula Frieska; adik Melody, dan kedua orangtua Melody. Setelah itu, Qayyum menyalami Frieska dan kedua orangtua Melody.
“Bang Qayyum,” Frieska memanggil Qayyum.
“Frieska. Aku Bang Qayyum. Abang teman sekelas Kak Melody di kelas XI-IPS1,” balas Qayyum sambil memperkenalkan dirinya kepada Frieska.
“Qayyum. Frieska. Kita ngobrol di taman,” Melody akan mengobrol dengan Qayyum dan Frieska di taman.
“Melody, aku bawa ini untuk kamu,” kata Qayyum sambil menyerahkan kantong plastik berisi berwarna putih kepada Melody ketika Qayyum duduk di taman bersama Melody dan Frieska.
“Qayyum, kamu baik sekali. Aku tidak berkata apa-apa selain kamu berbaik hati kepadaku,” kata Melody setelah menerima kantong plastik berisi berwarna putih.
“Coba kamu lihat sesuatu di dalam kantong plastik,” Qayyum menyuruh Melody melihat sesuatu di dalam kantong plastik berwarna putih. Setelah itu, Melody mengeluarkan sesuatu dari kantong plastik berwarna putih. Dan, sesuatu yang keluar dari kantong plastik berwarna putih adalah sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih polos dan sehelai kertas kecil.
“Coba kamu baca surat dari aku di kertas kecilnya,” Qayyum menyuruh Melody membaca sebuah surat dari Qayyum di kertas kecil dari kantong plastik berwarna putih. Lalu Melody membaca sebuah surat di kertas kecil.
Melody
Aku beli kemeja ini untuk kamu karena aku ingin melihat kamu terlihat modis dan anggun dengan memakai kemeja putih ini.
Qayyum
“Terima kasih Qayyum. Aku suka dengan kemeja ini,” Melody suka dengan kemeja lengan panjang berwarna putih yang diberi oleh Qayyum.
“Sama-sama,” balas Qayyum singkat.
“Coba kamu pakai kemeja putih yang aku kasih,” Qayyum menyuruh Melody memakai kemeja lengan panjang berwarna putih yang diberi oleh Qayyum. Kemudian Melody memakai kemeja pemberian dari Qayyum.
“Kamu terlihat cantik, modis, dan anggun ketika kamu memakai kemeja putih yang aku kasih,” puji Qayyum setelah melihat Melody memakai kemeja lengan panjang berwarna putih yang diberi oleh Qayyum.
“Kemeja kakak bagus sekali. Cocok sekali untuk kakak,” puji Frieska setelah melihat Melody memakai kemeja lengan panjang berwarna putih yang diberi oleh Qayyum.
“Terima kasih Qayyum dan Frieska,” Melody membalas ucapan dari Qayyum dan Frieska dengan rasa terima kasih.
“Qayyum. Frieska. Aku mau ke kamar dulu. Mau simpan kemeja aku,” Melody akan pergi ke kamarnya untuk menyimpan kemeja pemberian dari Qayyum. Beberapa saat kemudian, Melody kembali ke taman.
“Selamat datang kembali,” kata Melody setelah kembali berkumpul di taman bersama Qayyum dan Frieska.
“Oh iya. Ada apa Qayyum?” Melody menanyakan sesuatu kepada Qayyum.
“Aku mau cerita sesuatu kepadamu,” Qayyum akan menceritakan sesuatu kepada Melody.
“Boleh,” balas Melody.
“Ceritanya begini. Aku pakai kacamata karena mataku minus. Mataku minus 2. Aku mengalaminya sejak aku masih duduk di bangku kelas IX SMP. Mataku minus karena aku sering berada di depan komputer terlalu lama dan sering menonton TV terlalu dekat. Aku sempat kecewa dan putus asa karena mataku divonis rabun jauh. Meski begitu, aku mengikuti kata-kata dokter mata dengan menyarankan aku untuk memakai kacamata sebagai alat bantu penglihatan aku. Tapi rasa percaya diri aku masih ada bahkan menambah. Setelah pertama kali aku memakai kacamata, aku masih terlihat tampan dengan menggunakan kacamata. Setelah itu, aku lebih suka memakai kacamata di segala aktivitas kecuali dalam aktivitas tertentu seperti mandi, tidur, dll.,” cerita Qayyum.
“Sebaiknya kamu jangan putus asa jika kamu divonis rabun jauh pada waktu itu. Itu bukan akhir dari segalanya,” Melody menasehati Qayyum.
“Aku mengerti. Aku divonis rabun jauh bukan akhir dari segalanya bagiku. Aku sempat putus asa karena penyakit itu tapi aku selalu berusaha untuk pantang menyerah hingga saat ini,” balas Qayyum.
“Oh iya, sudah jam 12 siang. Kita harus shalat zuhur habis itu makan siang,” kata Melody sambil melihat jam di HP-nya.
“Melody, bagaimana kita ngobrolnya setelah kita shalat zuhur dan makan siang?” Qayyum mendapatkan ide dan berkata kepada Melody.
“Betul. Ini ide yang terbaik. Kita akan mengobrol kembali setelah kita shalat zuhur dan makan siang,” Melody menyetujui ide dari Qayyum.
“Qayyum. Frieska. Kita shalat zuhur habis itu kita makan siang,” perintah Melody kepada Qayyum dan Frieska. Lalu Melody, Qayyum, dan Frieska masuk ke dalam rumah Melody.
Sesaat setelah Qayyum, Melody, dan Frieska melaksanakan ibadah shalat zuhur dan makan siang. Qayyum, Melody, dan Frieska kembali ke taman di rumah Melody untuk mengobrol bersama.
“Qayyum, kamu mau lihat anjing peliharaanku tidak?” Melody bertanya kepada Qayyum.
“Kamu punya anjing?” tanya Qayyum tidak percaya.
“Ya. Ayo kita lihat anjing-anjing aku,” Melody menjawab dan mengajak Qayyum untuk melihat anjing peliharaan Melody. Kemudian Melody, Qayyum, dan Frieska melangkah dari taman menuju tempat pemeliharaan anjing milik Melody.
“Qayyum, aku punya dua anjing. Satu warna putih. Satu warna hitam,” Melody menceritakan sesuatu kepada Qayyum tentang anjing peliharaan yang dimiliki oleh Melody. Kedua anjing Melody tersebut sedang berada di dalam kandangnya masing-masing.
“Anjingnya lucu,” kata Qayyum setelah melihat kedua anjing milik Melody yang sedang berada di dalam kandangnya masing-masing.
“Melody, sejak kapan kamu pelihara anjing?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Sebulan yang lalu,” jawab Melody.
“Jadi siapa yang ngurus anjing?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Kalau aku sekolah dan tidak ada di rumah, mama aku yang ngurus anjing ini. Kalau aku di rumah, biasanya aku urus anjing sendiri,” jawab Melody.
“Memangnya, mama kamu tidak melarang untuk memelihara anjing?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Tidak. Waktu mama aku masih gadis, mama aku punya anjing di rumah mama. Waktu itu, mama aku yang merawat anjing itu,” jawab Melody.
“Kalau begitu kita duduk-duduk lagi di taman,” Melody mengajak Qayyum dan Frieska kembali duduk bersama di taman. Kemudian Melody, Qayyum, dan Frieska kembali duduk bersama di taman.
“Qayyum, coba kamu lepas kacamatanya,” Melody menyuruh Qayyum untuk melepas kacamatanya. Kemudian Qayyum melakukannya.
“Bang Qayyum juga ganteng jika abang tidak menggunakan kacamatanya,” kata Frieska setelah melihat wajah Qayyum tanpa menggunakan kacamatanya.
“Benar juga. Tapi aku tidak bisa melihat wajah kalian dengan jelas,” balas Qayyum.
“Melody, kamu lebih suka lihat aku pakai kacamata atau tidak pakai kacamata?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Aku suka lihat kamu pakai kacamata atau tidak pakai kacamata karena aku memang suka denganmu. Belakangan ini, aku lebih suka melihat kamu tidak memakai kacamata,” jawab Melody.
“Kamu boleh saja kalau kamu melihat aku tidak memakai kacamata. Tapi ini merugikan aku. Kamu puas melihat aku tidak memakai kacamata tapi aku merasa dirugikan karena aku tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas tanpa kacamata,” Qayyum berkata kepada Melody.
“Kalau kamu ingin melihat wajah aku, kamu pakai lagi kacamatanya. Kalau kamu ingin melihat wajah aku dengan jelas tanpa kacamata, kamu bisa operasi lasik atau memakai lensa kontak. Lensa kontak dapat digunakan sebagai alat bantu penglihatan pengganti kacamata,” Melody berkata kepada Qayyum. Kemudian Qayyum kembali memakai kacamatanya.
“Benar juga apa yang dikatakan Melody. Baru-baru ini, aku sempat tertarik menggunakan lensa kontak tapi saat ini aku masih belum ingin memakainya,” balas Qayyum.
“Melody. Frieska. Aku mau pulang. Sebelum pulang, aku mau pamit ke orangtua Melody lebih dulu,” Qayyum berencana akan pulang ke rumah.
“Sama-sama,” balas Melody. Setelah itu, Melody, Qayyum, dan Frieska pergi meninggalkan taman di rumah Melody dan berkumpul bersama kedua orangtua Melody di ruang keluarga.
“Om. Tante. Saya pulang dulu,” Qayyum pamit dengan kedua orangtua Melody dan dilanjutkan dengan salam kepada kedua orangtua Melody. Setelah itu, Qayyum berpamitan dengan Frieska dan Melody dengan salam.
“Mel, aku pulang dulu,” Qayyum berkata kepada Melody sebelum pergi meninggalkan rumah Melody.
“Hati-hati di jalan,” Melody memperingatkan Qayyum. Kemudian Qayyum pergi meninggalkan rumah Melody.

Bersambung…

Jumat, 20 Desember 2013

Seri Plesetan 2014

Tahun 2013 akan segera berakhir. Untuk itu, saya akan memposting seri plesetan ala Qayyum yang lebih kocak dan gokil. Dan nantinya, saya akan memposting seri plesetan yang akan diposting pada tahun 2014 mendatang. Seri plesetan yang akan saya posting adalah:
  • Seri Plesetan Sepak Bola Season 2014 (kelanjutan dari seri plesetan sepak bola yang sebelumnya)
  • Seri Plesetan Televisi (dapat ide setelah saya membaca post milik Rio Prasetyo Lasut yang berisi seri plesetan televisi)
  • Seri Plesetan Dunia Hiburan (baik di dalam negeri maupun luar negeri)
  • Dan seri plesetan yang lainnya yang akan saya posting pada 2014 mendatang dengan ide saya sendiri
Nantikan di Seri Plesetan 2014 ala Qayyum yang lebih kocak dan gokil.

Senin, 16 Desember 2013

Plesetan Sepak Bola Part 5

Catatan: Postingan ini adalah lanjutan dari seri plesetan sebelumnya.

Siapa klub sepak bola Brasil yang dimiliki oleh Afgan?
BotAFGANo

Siapa pemain Hamburger SV yang juga juragan minuman panas dalam?
Pierre-Michel LASEGAR

Siapa pelatih timnas Australia yang selalu galau?
Ange PostecoGALAU

Siapa klub sepak bola Swiss yang dimiliki oleh Tina Toon?
FC TINA THUN

Siapa pelatih timnas Inggris yang satu saudara dengan Roy Suryo?
ROY SURYO Hodgson

Siapa pelatih timnas Inggris yang satu saudara dengan finalis Indonesia Mencari Bakat, Hudson?
Roy HUDSON

Siapa pelatih Crystal Palace yang suka baca dan menulis puisi?
Tony PUISI

Siapa pelatih 1. FC Köln yang juga juragan es doger?
Peter ES DOGER

Siapa pelatih 1. FC Köln yang juga juragan petai?
PETAI Stöger

Siapa klub Trinidad & Tobago yang pemainnya pemakai aplikasi WeChat?
WECHAT Connection

Siapa klub Maroko yang dimiliki oleh grup band Radja dan bermarkas di Casablanca, Jakarta?
RADJA CASABLANCA

Siapa pelatih Toulouse yang berasal dari Casablanca, Jakarta?
Alain CASABLANCA

Siapa pelatih timnas Finlandia yang satu saudara dengan personil Vocaloid, Hatsune Miku?
MIKU Paatelainen

Siapa klub sepak bola Jerman yang dimiliki oleh pedangdut Inul Daratista?
FC INULstadt

Siapa pelatih Racing Avellaneda yang satu saudara dengan Melody JKT48?
Reinaldo MERLODY

Siapa kiper Bayern München yang satu saudara dengan Dhike JKT48?
Tom StarDHIKE

Siapa pemain Bayer Leverkusen yang jadi tukang ketoprak?
Ömer KETOPRAK

Siapa mantan pelatih Hamburg yang menyukai girlband Blink?
Thorsten BLINK

Siapa mantan pemain AC Milan asal Ukraina yang suka makan jengkol?
Andriy ShevJENGKOL

Siapa pelatih Getafe CF yang punya pusat perbelanjaan sendiri?
Luis Garcia PLAZA

Siapa wasit Spanyol yang sering tampil dalam acara undian?
Alberto UNDIANo Mallenco

Siapa klub Argentina yang pemainnya pemakai pakaian dalam Rider?
CA RIDER Plate

Siapa klub Brasil yang pemainnya tukang mencuri?
CURItiba

Siapa pelatih Lekhiwya SC (klub Liga Qatar) yang paling gereget?
Eric GEREGETs

Siapa pelatih Real Sociedad yang jadi tukang obat dan tukang sate?
JagOBAT ArraSATE

Siapa pelatih Doncaster Rovers (tim Championship Inggris) yang satu saudara dengan Dhike JKT48?
Paul DHIKEov

Siapa pelatih Watford (tim Championship Inggris) yang juga kolektor perangko?
GianPERANGKO Zola

Siapa pelatih Sampdoria asal Serbia yang satu saudara dengan Mikha Angelo dan Mikha Tambayong?
Sinisa MIKHAjlovic

Siapa pelatih Varese (tim Serie B Italia) yang berasal dari Garut?
Carmine GARUTieri

PENGUMUMAN: Plesetan sepak bola masih akan berlanjut dengan seri plesetan terbaru saya, Plesetan Sepak Bola Season 2014.