Kamis, 02 Januari 2025

Liburan Akhir Tahun di Puncak

Sabtu, 28 Desember 2024 

Aku bangun tidur sekitar jam lima pagi di rumahku yang terletak di perumahan Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan untuk persiapan berangkat ke Puncak bersama keluargaku yang serumah denganku untuk menghadiri acara kumpul keluarga Amat Ngapio selama dua hari, yaitu hari Sabtu sampai Minggu tanggal 28-29 Desember 2024 di Citra Cikopo Hotel, Cisarua, Kabupaten Bogor. Mereka yang berangkat bersamaku adalah Kakak (Kisyti), Mas Warto (suami Kakak), dan tiga anak Kisyti yang semuanya perempuan (Intan, Jehan, dan Muthi). Mobil yang menjemput kami tiba di rumahku sekitar jam setengah enam pagi dengan menggunakan jasa mobil travel yang mana supirnya ikut mengantar kami pulang pergi dari tempat tujuan dan ke tempat tujuan. Dengan kata lain, supir itu juga ikut pergi ke lokasi tujuan hingga waktu pulang tiba. 

Kami tiba di Citra Cikopo Hotel sekitar jam setengah sembilan pagi. Begitu tiba di parkiran hotel, kami mencari pondok tempat Bule Lastri menginap di mana Bule Lastri beserta keluarganya sudah menginap di hotel itu beberapa hari yang lalu. Citra Cikopo Hotel berbentuk pondok-pondok yang terpisah satu sama lain, mirip dengan apa yang ada di perumahan. Saat kami berhasil menemui pondok yang ditempati Bule Lastri, mereka yang ada di dalam pondok itu menyambut kami. Beberapa saat kemudian, Bule Lastri menyuruh kami untuk sarapan terlebih dahulu. Aku bergegas sarapan dengan mengambil nasi dengan rendang, lalu aku menyantapnya dengan tangan. Setelah itu, aku minum kopi susu di luar ruangan hotel. 

Pondok yang ditempati keluarga Bule Lastri.
Kolam renang di Citra Cikopo Hotel, spot favorit aku selama liburan di sana.
Sekitar jam sepuluh siang, aku sempat keluar dari hotel bersama keluarga Bule Lastri untuk pergi ke belanja di warung sekitar hotel.
Aku pun sempat beli Cimory Yogurt rasa mangga dan Indomie kuah rasa Mi Kocok Bandung. Sekitar jam sebelas siang, aku turun ke kolam renang untuk berenang. Bagi aku, berenang di kolam renang di hotel atau vila merupakan suatu keharusan karena kesempatannya tidak datang dua kali. Aku selesai berenang (untuk sesi pertama selama jalan-jalan) sekitar jam dua belas siang. Beberapa saat kemudian, aku masuk ke pondok yang aku tempati bersama keluarga Bojong dan keluarga Om Jan. Beberapa saat kemudian, keluarga kami makan siang di teras ruang meeting yang letaknya berseberangan dengan pondok yang aku tempati. Di pondok, aku menemui masalah di mana televisi yang aku tempati bersama anggota keluargaku dan keluarga lain tidak bisa menyala dan Wi-fi tidak dapat berfungsi dengan baik. Provider televisi yang dipakai di tempat aku menginap adalah IndiHome. Bahkan aku sampai dua kali keluar dari pondok untuk menemui teknisi yang bertugas di hotel. Naasnya setelah dua kali diperbaiki teknisi, televisi yang aku pakai di pondok yang aku tempati terkadang berfungsi terkadang tidak. Begitu pula dengan Wi-fi meski sudah meminta password-nya dari teknisi, Wi-fi-nya tetap tidak berfungsi dengan baik sehingga aku harus tetap mengaktifkan paket data di HP-ku untuk bisa internet-an, untung aku beli kuota data mingguan yang besar agar aku bisa internet-an di Puncak tanpa meminjam punya orang lain.
 

Pondok yang aku tempati bersama keluargaku, keluarga dari Bojong, dan keluarga Om Jan (kiri).

Sore hari setelah salat Asar, aku kembali turun ke kolam renang untuk berenang
di sesi kedua. Anggap saja berenang bisa menghilangkan rasa bosan yang selama ini menghampiriku. Saat aku ingin selesai berenang, aku melihat seekor kucing sedang berada di tepi kolam dekatku. Sebelum kucing berjalan menjauh dariku, aku bergegas naik dari kolam dan menghampiri kucing itu apalagi jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Setelah berenang sore, aku sempat menyantap Indomie Mi Kocok Bandung dengan cara diseduh seperti membuat Pop Mie (airnya dimasak pakai coffee maker yang disediakan di tiap pondok karena kalau pakai gas harus bayar lagi) dan minum kopi hitam dengan gula dan krimer yang telah disediakan di hotel. Malam hari tiba, setelah makan malam, ada acara keluarga berupa lomba anak-anak dan antar keluarga. Aku ikut lomba antar keluarga di mana satu kelompok berisikan empat orang satu keluarga dan berduel melawan kelompok keluarga yang lain. Yang satu kelompok denganku adalah Kakak, Mas Warto, dan Intan. Aku tidur di pondok sekitar jam setengah sepuluh malam di atas tikar yang digelar di lantai satu.

Berenang sore.
Ngopi sore. Vibes-nya kayak lagi minum kopi botol di kursi teras minimarket.

Minggu, 29 Desember 2024
 

Setelah salat Subuh, Bule Lastri dan Bude Tuti datang ke pondok yang aku tempati. Bule Lastri memberiku kartu sarapan di restoran hotel atas nama Mas Wahyu (anak Alm. Om Misbah, suami Bule Lastri). Bule Lastri berpesan kepadaku kalau aku tidak boleh sarapan di sekitaran pondok. Sekitar jam tujuh pagi, aku pergi ke restoran hotel untuk menyantap aneka sarapan. Di restoran hotel, dijajakan aneka sarapan secara prasmanan seperti kue jajanan pasar, roti, aneka nasi, aneka sayuran, aneka lauk pauk, jus, teh, kopi, air lemon, aneka gorengan, bubur ayam, nasi uduk, dan omelet. Sarapan pertama, aku mengambil nasi goreng dengan aneka tumis sayuran (jamur, buncis, wortel, tomat, bawang bombay, dan jagung muda), mi goreng, kentang goreng, sosis goreng, kerupuk, acar (timun, wortel, dan bawang merah), saus sambal, saus tomat, dan es teh tawar. Sarapan kedua, aku mengambil bubur ayam dengan aneka topping dan bumbu seperti suwiran ayam, kuah kaldu ayam, usus ayam, telur rebus, daun bawang, seledri, dan kecap asin); omelet goreng dengan saus tomat dan makan pakai garpu; dan jus jambu. Sarapan penutup, aku minum kopi hitam dengan krimer dan gula. Alasan aku tidak mengambil nasi uduk dan gorengan karena kedua makanan itu mudah ditemui di sekitaran tempat tinggal aku dan aku sering makan itu. 

Sarapan pertama di restoran Citra Cikopo Hotel: Nasi goreng dengan aneka topping dan es teh tawar.

Sarapan kedua: Bubur ayam, omelet, dan jus jambu.

Sarapan penutup: Kopi hitam dengan gula dan krimer.
Puas sarapan enak, aku pun segera kembali berenang di kolam renang yang menjadi sesi ketiga at
au terakhir aku berenang di Citra Cikopo Hotel sekitar jam sembilan pagi. Di sesi terakhir ini, aku berenang pakai jersey Barcelona away musim 2013/14 dengan warna kuning garis-garis merah. Aku selesai berenang sekitar jam sepuluh pagi. Pada jam setengah sebelas pagi, aku bertemu dengan Bule Lastri yang sedang duduk di atas tikar taman dekat pondok hotel, menyuruhku makan lagi. Aku pun segera makan dan mengambil nasi dan lauk pauk yang tersedia di tikar. Setelah aku makan, anggota keluarga yang lain juga ikut makan sebelum pulang ke rumahnya masing-masing. Acara ditutup dengan foto bersama yang paling ditunggu-tunggu bagi kami yang menghadiri acara kumpul keluarga ini.
 

Berenang di Minggu pagi atau sesi ketiga.

Keluargaku (dari kiri ke kanan): Mas Warto, Aku, Jehan, Kakak (belakang Muthi), Muthi (depan Kakak), dan Intan.

Sesi foto bersama di ujung acara.