Rabu, 30 Oktober 2013

Foto Qayyum Masuk Tabloid BOLA

Foto ini diambil dari Tabloid BOLA No. 2.339/Senin-Rabu, 16-18 April 2012.

Referensi pemain junior

Halo FourFourTwo, saya merupakan pembaca baru majalah ini. Saya berharap rubrik seperti Bengkel Pemain bisa menjadi referensi untuk para pemain profesional, amatir, dan junior di Indonesia.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin memberikan pendapat mengenai persaingan di liga Eropa yang hanya melibatkan dua tim, yaitu Barcelona dan Real Madrid. Kedua tim ini saling berhadapan di pertandingan bertajuk El Clasico.
Barcelona merupakan tim kebanggan rakyat Catalan, yang mengandalkan pemain top dunia seperti Lionel Messi, David Villa, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez serta dilatih Pep Guardiola. Sedangkan Real Madrid merupakan tim tersukses di Spanyol dan Eropa, dengan torehan 31 gelar liga dan 9 gelar Liga Champion. Selain itu, tim ini juga mengandalkan pemain top dunia seperti Cristiano Ronaldo, Kaka, Mesut Oezil dan Iker Casillas serta dilatih Jose Mourinho.
Persaingan duopoli juga kerap berlangsung di Skotlandia, lewat persaingan Glasgow Rangers dan Glasgow Celtic. Kedua tim bertemu dalam tajuk Old Firm. Rangers mengumpulkan 53 gelar liga dan Celtic mengumpulkan 42 gelar liga, cukup dominan bukan?
Semoga persaingan di Spanyol dan Skotlandia menjadi inspirasi untuk pembaca. Salam sepakbola.


Abdul Qayyum Ahmad, Tangerang

 
Artikel ini diambil dalam majalah FourFourTwo Indonesia edisi Mei 2011.

Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ): Part 2

“Qayyum!” Dhike memanggil Qayyum yang sedang duduk di bangkunya dari belakang.
“Dhike,” balas Qayyum.
“Hai Qayyum,” Melody juga datang menghampiri Qayyum.
“Melody. Jadi malu aku,” balas Qayyum dengan rasa malu-malu.
“Qayyum, Qayyum,” Melody menyebut nama Qayyum. Kemudian Qayyum menutup wajahnya dengan tas ranselnya.
“Qayyum, kenapa muka kamu ditutupi?” tanya Melody sambil merebut tas ransel milik Qayyum untuk melihat wajah Qayyum.
“Muka aku ditutupi karena aku tidak kuat melihat wajah Melody dan Dhike. Benar, aku memang pemalu,” jawab Qayyum.
“Qayyum, kamu jangan terlalu malu kalau kamu melihat wajahku,” Melody berpesan kepada Qayyum.
“Maafkan aku, Mel. Aku malu karena aku melihat wajahmu cantik sekali. Aku beruntung punya cewek yang sangat menyukai aku. Aku benar-benar menyukaimu dan aku tidak akan pernah bermaksud untuk membencimu,” curhat Qayyum.
“Aku suka ucapan kamu,” kata Melody sambil menggengam kedua tangan Qayyum.
“Tampaknya Melody sangat menyukai Qayyum,” kata Dhike sambil melihat Melody menggengam kedua tangan Qayyum.
“Tidak, aku tidak akan cemburu,” Dhike mengatakan bahwa ia tidak cemburu apabila Qayyum akrab dengan Melody.
“Aku benar-benar suka padamu,” Melody berkata kepada Qayyum. Sementara Dhike hanya bisa terdiam tanpa kata.
~~~
Pada sore hari di kamar Qayyum, Qayyum membuka akun Facebook-nya di laptop-nya. Selain itu, Qayyum juga mengaktifkan akun Twitter-nya.Tiba-tiba saja ada sebuah pesan masuk dari akun Facebook-nya. Di tab Firefox-nya tertulis:Melody mengirimi pesan Anda.Dengan segera Qayyum membuka kotak obrolan di baris bawah jendela Facebook.
Dari Melody Nurramdhani Laksani: Hei Qayyum.
Setelah Qayyum membaca pesan dari Melody, Qayyum merasa sedang jatuh hati dengan Melody. Lalu Qayyum membalas pesan kepada Melody di akun Facebook-nya.
Kepada Melody Nurramdhani Laksani: Hai juga Melo :).
Sementara itu, Melody merasa senang karena Qayyum membalas pesan dari Melody. Melody pun melanjutkan obrolan dengan Qayyum di Facebook.
Melody kepada Qayyum: Nomor HP kamu berapa?
Qayyum kepada Melody: 08**********. Kalau kamu?
Melody kepada Qayyum: Aku 08*********.
Kemudian Qayyum mencatat nomor HP Melody. Begitu pula Melody yang mencatat nomor HP Qayyum.
Qayyum kepada Melody: Kamu punya Twitter gak?
Melody kepada Qayyum: Punya, follow @melaks24
Qayyum kepada Melody: Follow me @abdul_qayyum8
Kemudian Qayyum membuka jendela Twitter dan mencari akun @melaks24 milik Melody.Qayyum berhasil mencari akun @melaks24 dengan nama Melody Nurramdhani Laksani. Kemudian Qayyum mem-follow akun @melaks24.
Qayyum kepada Melody: Melody lagi buka Twitter gak?
Melody kepada Qayyum: Iya, aku lagi buka Twitter, dan aku sudah follow kamu.
Qayyum kepada Melody: Thanks.
Sementara Melody menulis sebuah tweet dan mention kepada Qayyum.
Hai @abdul_qayyum8
Sementara Qayyum membuka jendela Twitter dengan tampilan profil Melody. Qayyum kaget ketika ia melihat tweet dari Melody tertulis nama akun Twitter-nya Qayyum.
“Wah, Melody tulis ini buat aku,” kata Qayyum setelah membaca tweet dari Melody. Tak lama kemudian Rica datang ke dalam kamar Qayyum.
“Qayyum, kamu mau ajak aku dan ibu aku belanja di hypermarket nanti malam tidak?” tanya Rica.
“Mau,” jawab Qayyum. Lalu Qayyum kembali membuka jendela Facebook dan kembali mengobrol dengan Melody.
Qayyum kepada Melody: Maaf Mel, tadi aku kelamaan. Soalnya, aku lagi ditanya kakakku, namanya Rica. Katanya, akumau diajak sama kakakku dan ibuku pergi belanja di hypermarket nanti malam.
Melody kepada Qayyum: Lalu?
Qayyum kepada Melody: Nanti malam aku pergi belanja di hypermarket sama Kak Rica dan ibuku.
Qayyum kepada Melody: Mel, aku off dulu ya.
Melody kepada Qayyum: Sama-sama.
Setelah itu, Qayyum menonaktifkan akun Facebook-nya begitu pula akun Twitter-nya. Dan Qayyum juga meng-shut down laptop-nya.
“Kak Rica, kita perlu beli obat merah tidak? Soalnya, obat merah kita sudah habis,” Qayyum bertanya kepada Rica saat melangkah ke tempat penjualan obat di hypermarket.
“Itu perlu. Kakak sering luka-luka, kamu juga, bahkan Nabilah juga sering luka-luka. Makanya kita perlu beli obat merah,” jawab Rica.
“Baiklah,” balas Qayyum. Kemudian HP Qayyum berbunyi. Di layar HP tertulis: Pesan masuk dari Melody. Dengan segera, Qayyum membaca SMS dari Melody.
Hai Qayyum… :)
Setelah Qayyum membaca SMS dari Melody, Qayyum pun tersenyum mengembang di bibirnya. Sementara Rica memperhatikan tingkah laku Qayyum.
“Qayyum, kenapa kamu senyam-senyum sendiri?” tanya Rica.
“Melody kirim SMS ke aku,” jawab Qayyum.
“Kak Rica, kita beli obat merah sekarang,” Qayyum mengingatkan Rica untuk membeli obat merah di hypermarket.
~~~
“Qayyum,” Melody menyapa Qayyum yang sedang duduk di bangku saat jam istirahat.
“Melody,” balas Qayyum.
“Kita ke perpustakaan. Cari buku bahasa Jepang. Setelah istirahat, kita belajar bahasa Jepang,”Melody mengajak Qayyum ke perpustakaan.
“Bisa,” Qayyum mengatakan bahwa ia bisa menemani Melody ke perpustakaan. Melody sangat senang bisa ditemani Qayyum ke perpustakaan. Tapi Qayyum sendiri masih merasa malu-malu ketika ia sedang berada di samping Melody.
“Qayyum, tolong bantu cari buku pelajaran bahasa Jepang,” Melody membantu Qayyum untuk mencari buku pelajaran bahasa Jepang.
“Bisa,” jawab Qayyum. Qayyum ikut membantu Melody untuk mencari buku pelajaran bahasa Jepang.
“Ini,” kata Qayyum sambil menyerahkan buku pelajaran bahasa Jepang.
“Terima kasih Qayyum. Kamu baik deh,” balas Melody sambil tersenyum lebar.
“Jadi malu aku ketika aku mendengar kata-kata indah darimu,” kata Qayyum.
“Qayyum. Kamu jangan malu-malu kalau kamu mendengar kata-kata indah dariku. Sekarang kita baca buku pelajaran bahasa Jepang,” kata Melody dengan setengah heran. Lalu Melody dan Qayyum membaca buku pelajaran bahasa Jepang di perpustakaan. Setelah selesai membaca, Melody pun menyuruh Qayyum kembali ke kelas.
“Qayyum, kita kembali ke kelas.”
“Baik,” balas Qayyum. Sebelum Melody dan Qayyum meninggalkan perpustakaan, mereka pun kembali meletakkan buku pelajaran bahasa Jepang ke rak buku. Kemudian Melody dan Qayyum meninggalkan perpustakaan dan kembali ke ruang kelas XI-IPS1. Beberapa saat kemudian, Akicha, guru bahasa Jepang, datang untuk mengajar para murid kelas XI-IPS1.
Ohayō kodomo1,” Akicha menyapa para murid kelas XI-IPS1.
Ohayōgozaimasu, misu akicha2,” para murid kelas XI-IPS1 membalas ucapan dari Akicha.
Kyō wa 34 pēji ni iku3,” Akicha memperintahkan para muridnya untuk membuka halaman 34 buku pelajaran bahasa Jepang. Para murid menjalankan perintah dari Akicha dan para murid belajar bahasa Jepang. Setelah belajar, para murid menyerahkan hasil latihan kepada Akicha.
“Aku dapat nilai 8,” kata Qayyum setelah melihat hasil latihan bahasa Jepang.
“Qayyum, aku dapat nilai 7,5. Kamu?,”Melody berkata dan bertanya kepada Qayyum.
“Aku 8,” jawab Qayyum.
“Qayyum, aku dapat nilai 7. Kamu?” kali ini Dhike yang berkata dan bertanya kepada Qayyum.
“Aku 8,” jawab Qayyum.
~~~
“Qayyum, ada yang mau aku bicarakan,” Melody berkata kepada Qayyum saat jam istirahat di ruang kelas XI-IPS1 pada keesokan harinya.
“Ada apa?” tanya Qayyum penasaran.
“Kita bicara di taman,” Melody akan melakukan pembicaraan dengan Qayyum di taman sekolah.
“Qayyum, kenapa setiap kamu ketemu aku selalu bertingkah malu-malu?” Melody memulai pembicaraan dengan Qayyum di taman sekolah.
“Aku malu karena aku tidak kuat melihat wajahmu yang cantik ini,” jawab Qayyum.
“Ya. Tapi kamu harus ubah kelakuanmu ketika kamu bertemu denganku. Kamu harus percaya diri dan kamu jangan terlalu malu,” pesan Melody.
“Maaf, Mel. Ini tidak mudah. Aku mulai tertarik denganmu sewaktu kamu terjatuh di dalam bis sekolah. Setelah kejadian itu, aku selalu didekati kamu. Kamu merasa sangat puas bertemu denganku tapi aku selalu merasa malu dan tidak percaya diri,” balas Qayyum.
“Waktu kita masih duduk di bangku kelas X SMA, aku selalu didekati oleh cewek-cewek teman sekelasku hampir setiap hari di sekolah termasuk kamu karena aku tampan. Kejadian itu membuatku menjadi cowok pemalu. Waktu itu, kita hanya teman biasa walaupun kamu menyukai aku. Kini waktu telah berubah, kamu sangat menyukai aku, dan aku sering merasa malu karena kehadiranmu. Hingga saat ini, aku masih belum bisa mengubah sifat dari pemalu. Tapi di masa yang akan datang aku bisa mengubah sifat dari pemalu menjadi tidak pemalu lagi,” cerita Qayyum.
“Aku percaya dengan kata-katamu. Aku berharap kamu bisa berubah menjadi sosok yang tidak pemalu lagi,” Melody mempercayai ucapan dari Qayyum.
“Terima kasih Melody. Aku merasa bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik lagi dengan nasehatmu,” balas Qayyum dengan sedikit tersenyum.
“Aku sayang denganmu,” Melody mengungkapan rasa sayang kepada Qayyum. Akan tetapi, Qayyum merasa malu setelah mendengar ucapan dari Melody.
“Aku malu setelah aku mendengar ucapanmu. A… Aku… Mau… Kabuuuuurrrrr!” kata Qayyum yang pergi berlari meninggalkan Melody. Sementara Melody ikut berlari mengikuti langkah Qayyum.

Bersambung…

Catatan:
1 Selamat pagi anak-anak.
2 Selamat pagi, Nona Akicha.
3 Hari ini kita buka halaman 34.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Plesetan Sepak Bola Part 2

Catatan: Postingan ini adalah lanjutan dari seri plesetan sebelumnya.

Siapa pelatih Werder Bremen yang suka dangdut?
Robin DANGDUTT

Siapa pelatih Montpellier yang satu saudara dengan Jessica Veranda (personil JKT48)?
Jean VERANDAdez

Siapa pemain Galatasaray yang satu saudara dengan Melody JKT48?
Felipe MELODY

Siapa pemain Spanyol yang satu saudara dengan Ruben Onsu?
Xabi AlONSU

Klub sepak bola apa yang pemainnya galau melulu?
FC St. GALAU (Swiss)

Siapa pemain Italia yang suka pesta?
Alessandro PESTA (mantan pemain AC Milan yang kini bermain di Montreal Impact)

Siapa wasit Jerman yang suka cenat cenut?
CENAT CENUT Kircher

Siapa wasit Jerman yang juga pemelihara jerapah?
Manuel GIRAFFE

Klub sepak bola yang dimiliki oleh orang-orang bermarga Chaniago?
CHANIAGO Fire

Siapa pemain Atletico Madrid yang namanya berasal dari nama negara?
Diego COSTA RICA

Klub sepak bola apa yang bermarkas di Duta Merlin?
Hertha BSC DUTA MERLIN (Jerman)

Klub sepak bola apa yang pemainnya sering mengeluarkan bau mulut?
Sporting JIGONG (Spanyol)

Klub sepak bola apa yang pemainnya juragan santan?
Racing SANTANder (Spanyol)

Siapa pemain Everton yang juga pemain Oesman 77?
Leon OESMAN 77

Siapa pemain Lazio yang tokonya selalu tutup?
Miroslav CLOSE

Siapa pemain Lazio yang doyan makan pedas?
Cristian PEDESma

Siapa pemain Lazio yang satu saudara dengan Maudy Ayunda?
Stefano MAURI AYUNDA

Siapa presiden klub Italia yang songong terus?
Mario SONGONGni (presiden ACF Fiorentina)

Siapa pelatih Napoli yang juga personel SM*SH?
RAFAEL LANDRY TANUBRATA Benitez

Siapa pemain Barcelona yang sering berlangganan REG MANTRA?
Marc MANTRA

Siapa pemain Manchester United yang satu saudara dengan Vidi Aldiano?
Nemanja VIDIC ALDIANO

Klub sepak bola apa yang dimiliki oleh Derby Romero?
DERBY ROMERO County FC (klub Championship Inggris)

Siapa kiper Argentina yang satu saudara dengan Derby Romero?
Sergio DERBY ROMERO (kiper AS Monaco)

Siapa pemain Fiorentina yang juga juragan kompor?
Marvin KOMPOR

Siapa pelatih Atletico Madrid yang sering mengeong?
Diego SiMEONGne

Siapa wasit Italia yang jadi juragan risol?
Nicola RISOLi

Klub sepak bola apa yang pemainnya tukang durian?
UC SampDURIAN (klub asal Italia)

Klub sepak bola apa yang dimiliki boyband Coboy Junior?
FC COBOY JUNIORhagen (klub asal Denmark)

Klub sepak bola dari Kazakhstan apa yang bermarkas di Karanganyar, Jawa Tengah?
FK Shakhter KARANGANYAR (peserta Fase Grup Liga Europa 2013-14 yang pernah mengalahkan Glasgow Celtic di babak play-off Liga Champions 2013-14)

Siapa pelatih Real Madrid yang berasal dari Ancol?
Carlo ANCOLotti

Siapa pelatih yang suka kecapekan?
Fabio CAPEKllo (pelatih timnas Rusia berkewarganegaraan Italia)

Siapa pelatih yang suka main slalom?
Mirko SLALOMka (pelatih Hannover 96)

Sabtu, 19 Oktober 2013

Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ): Part 1



Suatu pagi, seorang gadis terbangun dari tempat tidurnya. Namanya Melody. Dia baru berumur 16 tahun dan masih duduk di bangku kelas XI-IPS1 di salah satu SMA swasta di Jakarta, Indonesia. Dengan segera, ia pun langsung ke kamar mandi untuk berangkat ke sekolah. Beberapa menit kemudian. Melody telah siap dengan seragam sekolah yang terdiri dari jas berwarna biru laut, kemeja lengan panjang berwarna biru muda, dasi berwarna merah tua, dan rok berwarna merah tua. Lalu, Melody duduk di kursi yang berhadapan dengan meja makan dan Melody menyantap selembar roti dengan selai strawberry di ruang makanbersama kedua orangtuanya dan seorang adik bernama Frieska yang masih duduk di bangku kelas IX SMP. Bis sekolah tiba di depan rumah Melody. Melody pun segera berangkat sekolah.
“Ayah. Ibu. Frieska. Saya berangkat dulu. Assalamualaikum,” kata Melody sebelum meninggalkan rumahnya. Melody pergi ke sekolah dengan penuh semangat.
~~~
Beberapa menit kemudian. Bis sekolah tiba di parkir sekolah. Melody sudah bersiap untuk keluar dari bis sekolah. Tapi ketika Melody sedang melangkah keluar dari bis setelah meninggalkan tempat duduknya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak Melody.
“Maaf,” jawab seorang lelaki di belakang Melody. Kemudian Melody menengok ke arah belakang. Tampaknya Melody mengenali suara lelaki itu.
“Qayyum,” kata Melody setelah melihat lelaki itu. Ternyata, lelaki yang menabrak Melody itu adalah Qayyum, teman sekelas Melody di kelas XI-IPS1. Melody telah mengenal Qayyum sejak mereka masih duduk di kelas X SMA. Saat itu, Melody satu kelas dengan Qayyum di kelas X1 SMA. Qayyum tampan, berkacamata, dan memakai seragam sekolah murid laki-laki di SMA-nya Melody yang terdiri dari jas berwarna biru laut, kemeja lengan panjang berwarna biru muda, dasi berwarna merah tua, dan celana panjang berwarna merah tua.
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Qayyum.
“Tidak apa-apa,” jawab Melody sambil memandang wajah Qayyum.
“Kalau begitu kita keluar dari bis ini,” perintah Qayyum. Melody hanya tersenyum sambil memandang wajah Qayyum. Keduanya keluar dari bis sekolah dan jalan bersama hingga akhirnya mereka masuk di ruang kelas XI-IPS1. Melody merasa senang karena bisa jalan bersama Qayyum. Sementara Qayyum merasa sedikit malu karena Qayyum sendiri belum pernah jalan bersama Melody berduaan.
Sesaat setelah Melody dan Qayyum masuk ke ruang kelas XI-IPS1, murid-murid yang sudah hadir di ruang kelas terkejut karena mereka melihat Melody dan Qayyum masuk ke ruang kelas secara berduaan.
“Qayyum masuk bareng Melody berduaan?” tanya Dhike. Dhike adalah teman sekelas Melody dan Qayyum di kelas XI-IPS1. Dhike telah mengenal Qayyum sejak mereka satu kelas di kelas X SMA. Dhike juga menyukai Qayyum sejak mereka masih duduk di bangku kelas X SMA karena ketampanannya. Tapi Qayyum belum ingin menjadikan Dhike sebagai pacarnya karena Qayyum masih malu-malu dan Dhike hanya sebagai teman biasa. Qayyum bukannya tidak tertarik dengan Dhike, hanya Qayyum memiliki sifat pemalu. Qayyum menjadi pemalu karena sering didekati oleh teman perempuannya di sekolah termasuk Melody dan Dhike.
“Iya, tadi aku tabrak Melody di dalam bis sekolah,” jawab Qayyum. Kemudian Melody dan Qayyum pergi ke tempat duduknya masing-masing. Melody duduk di barisan belakang sementara Qayyum duduk di barisan paling depan. Kemudian, Pak Hardi, guru kelas XI-IPS1 datang sambil bersiap untuk memulai pelajaran hari ini.
“Selamat pagi anak-anak,” Pak Hardi menyapa seluruh murid kelas XI-IPS1.
“Selamat pagi,” balas seluruh murid kelas XI-IPS1.
“Hari ini kita belajar matematika,” lanjut Pak Hardi. Kemudian para murid mengeluarkan buku-buku matematika dari tas murid masing-masing tapi tidak dengan Melody. Melody hanya terdiam.
“Kenapa Melody?” tanya Pak Hardi.
“Maaf Pak Guru. Tadi saya melamun,” jawab Melody dengan rasa setengah takut.
“Lain kali. Setiap kamu mempersiapkan diri untuk belajar. Kamu jangan melamun,” perintah Pak Hardi.
“Iya pak,” balas Melody. Kemudian Melody mengeluarkan buku-buku matematika dari tasnya.
“Qayyum,” Melody datang menghampiri Qayyum pada jam istirahat pertama.
“Melody. Aku jadi malu ketika kamu memanggil namaku,” balas Qayyum.
“Kenapa mesti malu?” tanya Melody.
“Aku malu karena aku sering didekati oleh cewek-cewek termasuk kamu,” jawab Qayyum.
Kamu tidak usah malu-malu. Oh Iya. Kamu mau ngobrol bareng aku di taman tidak?” bujuk Melody.
“Ada apa?” tanya Qayyum.
“Aku mau ngobrol sama kamu karena aku ingin mengenal kamu lebih dekat,” jawab Melody.
“Boleh,” Qayyum setuju.
~~~
“Tipe cewek kamu apa?” tanya Melody ketika memulai pembicaraan bersama Qayyum di taman sekolah.
“Tipe cewek aku adalah cantik, putih, dewasa, dan feminin,” jawab Qayyum.
“Wah, aku cocok jadi pacar kamu nanti?” tanya Melody.
“Iya,” jawab Qayyum.
“Terima kasih,” balas Melody.
“Tipe cowok kamu apa?” tanya Qayyum.
“Tampan, setampan kamu,” jawab Melody dengan rasa menggoda.
“Jadi malu aku,” balas Qayyum. Setelahnya, Melody dan Qayyum saling memandang wajah.
“Kulitmu dingin,” kata Qayyum setelah memegang tangan kanan Melody.
“Kulitmu putih,” kata Melody setelah melihat wajah Qayyum.
“Qayyum, kita balik ke kelas sekarang,” Melody mengajak Qayyum kembali ke kelas.
“Oke,” balas Qayyum singkat. Lalu Melody dan Qayyum pergi meninggalkan taman dan kembali ke kelasnya.
Setelah waktu belajar di sekolah selesai, Melody datang menghampiri Qayyum di kelasnya.
“Qayyum, kita pulang bareng,” kata Melody.
“Iya,” balas Qayyum sambil menggandeng tas ranselnya. Lalu Melody dan Qayyum pergi meninggalkan ruang kelas XI-IPS1. Setelah itu, mereka masuk ke bis sekolah yang diparkir di parkir khusus bis sekolah.
“Qayyum, bolehkah aku duduk di sebelahmu?” tanya Melody ketika memilih salah satu tempat duduk bis sekolah di barisan depan kiri.
“Boleh,” jawab Qayyum. Lalu Melody duduk di salah satu kursi bis sekolah barisan depan kiri diikuti Qayyum yang duduk di sebelah kiri Melody (Melody memojok di kursi dekat jendela). Bis sekolah berjalan. Melody dan Qayyum tampak tenang di dalam bis. Bis sekolah tiba di rumah Qayyum. Qayyum pun melangkah turun dari bis sekolah. Sebelum turun dari bis, Qayyum sempat berkata kepada Melody.
“Mel, aku pulang dulu ya,” kata Qayyum.
“Hati-hati turunnya,” perintah Melody. Kemudian Qayyum turun dari bis sekolah. Qayyum turun dari bis sekolah karena jarak antara sekolah dengan rumah Qayyum lebih dekat dibandingkan jarak antara sekolah dengan rumah Melody.
“Assalamualaikum,” kata Qayyum sambil membukakan pintu rumahnya.
“Waalaikumsalam Bang Qayyum,” Nabilah, adik Qayyum yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP, menjawab salam dari Qayyum.
“Bang Qayyum, abang terlihat senang sekali,” kata Nabilah sambil melihat wajah Qayyum sumringah.
“Iya, abang senang karena ada seorang cewek yang mencuri perhatian abang,” ungkap Qayyum.
“Siapa?” tanya Nabilah.
“Melody, teman sekelas abang di kelas XI-IPS1,” jawab Qayyum.
“Akhirnya aku sudah sampai di rumah,” kata Melody sambil menatap rumahnya. Dengan segera, Melody masuk ke rumahnya.
“Assalamualaikum,” kata Melody sambil membukakan pintu rumahnya.
“Waalaikumsalam,” Frieska menjawab salam dari Melody.
“Kak Melo, kakak terlihat sumringah sekali,” kata Frieska sambil melihat wajah Melody gembira.
“Iya, kakak senang karena kakak lagi suka sama cowok,” cerita Melody.
“Wah, boleh tahu dong… Siapa kak?” tanya Frieska penasaran.
“Qayyum, teman sekelas kakak di kelas XI-IPS1,” jawab Melody.
“Dia ganteng tidak?” tanya Frieska lagi.
“Pastinya dong,” jawab Melody sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.
“Jadi pengen ketemu dia,” Frieska berkata bahwa ia ingin bertemu dengan Qayyum.
“Bisa, kalau Qayyum datang ke rumahku,” balas Melody.
“Mpris1, aku mau ke kamar dulu ya,” Melody berkata bahwa ia akan pergi meninggalkan Frieska di ruang tamu.
Pada malam hari, Qayyum mengobrol dengan Rica, kakak Qayyum yang sudah kuliah, dan Nabilah di ruang tamu.
“Tadi pagi, aku menabrak seorang cewek di dalam bis sekolah ketika aku ingin turun dari bis menuju sekolah,” cerita Qayyum. Rica dan Nabilah memperhatikan dialog dari Qayyum.
“Siapa?” tanya Rica penasaran.
“Melody, teman sekelas aku di kelas XI-IPS1,” jawab Qayyum.
“Ceritanya begini, setelah Melody terjatuh, Melody tersenyum kepadaku. Senyuman Melody membuatku terpikat dengannya. Selama di sekolah, aku sering didekati Melody karena aku tampan,” lanjut Qayyum.
“Beneran tuh?” tanya Rica.
“Beneran kok,” jawab Qayyum.
“Aku tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Qayyum,” kata Melody sebelum tidur. Sebelum tidur, Melody membaca doa tidur. Kemudian Melody tidur.
~~~
Esok pagi, Qayyum meminum secangkir white coffee sebelum pergi ke sekolah. Begitu pula dengan Rica yang juga meminum secangkir white coffee sebelum pergi kuliah. Setiap sarapan pagi, Qayyum selalu minum kopi karena Qayyum suka minum kopi begitu pula dengan Rica. Bis sekolah tiba, Qayyum pun melangkah keluar dari rumahnya.
“Kak Rica, Nabilah, Ayah, Ibu. Saya berangkat dulu. Assalamualaikum,” Qayyum pamit. Sesaat setelah Qayyum masuk ke dalam bis sekolah, Melody langsung menyapanya yang sudah ada di bis sekolah lebih dulu.
“Hai Qayyum.”
“Hai juga Melo,” Qayyum menyapa Melody. Lalu Qayyum duduk kursi sebelah Melody yang masih kosong.
Di pagi ini, Melody kembali masuk ke ruang kelas XI-IPS1 bersama Qayyum secara berduaan.
“Qayyum masuk ke kelas bareng Melody lagi?” tanya Dhike tak percaya.
“Dhike, kamu cemburu?” kali ini Qayyum yang bertanya.
“Tidak, aku tidak cemburu,” jawab Dhike.
“Kamu yakin, kamu tidak cemburu?” tanya Qayyum yang masih tidak percaya dengan jawaban dari Dhike.
“Tidak, aku benar-benar tidak cemburu,” jawab Dhike singkat.
Pada jam istirahat, Dhike mengajak Qayyum makan di kantin sebagai tanda Dhike tidak cemburu apabila Qayyum akrab dengan Melody.
“Yum, kamu mau tidak ajak aku makan di kantin?” bujuk Dhike.
“Oke, tapi aku juga mau ajak Melody. Kamu jangan cemburu,” jawab Qayyum sambil duduk di bangkunya dan berpesan kepada Dhike. Sementara Melody sedang berdiri di sebelah Qayyum yang sedang duduk di bangkunya.
“Iya, kamu jangan cemburu kalau aku akrab dengan Qayyum,” Melody juga berpesan kepada Dhike.
“Kalau begitu kita makan bareng sekarang,” Melody mengatakan bahwa ia bersama Qayyum dan Dhike akan segera pergi ke kantin untuk makan bersama.
“Kita mau makan bakso tidak?” Qayyum menawarkan kepada Melody dan Dhike untuk makan bakso.
“Mau,” jawab Melody.
“Aku juga mau,” jawab Dhike.
“Kita bayar pake duit siapa?” tanya Melody sebelum memesan bakso.
“Pake duit aku saja. Soalnya duit aku banyak, jawab Qayyum. Setelah itu, Qayyum memesan 3 mangkuk bakso beserta minumannya untuk Qayyum, Melody, dan Dhike.
“Baksonya enak,” kata Melody setelah menyantap semangkuk bakso.
“Mantap!” kata Dhike setelah menyantap semangkuk bakso.
“Ayo habiskan,” Qayyum menyuruh Melody dan Dhike menghabiskan semangkuk bakso masing-masing. Setelah mangkuk bakso milik ketiganya habis, Qayyum pun membayar seluruh makanan dan minuman yang dibeli olehnya.
“Qayyum, terima kasih sekali,” Dhike berterima kasih kepada Qayyum setelah makan bakso di kantin.
“Qayyum, terima kasih sekali karena kamu telah mengajak aku makan,” Melody juga berterima kasih kepada Qayyum.
“Sama-sama,” balas Qayyum.
“Oh iya. Kalau begitu, kita kembali ke kelas. Waktu istirahat hampir habis,” Qayyum berkata bahwa Qayyum, Melody, dan Dhike akan kembali ke kelasnya. Lalu Qayyum, Melody, dan Dhike pergi meninggalkan kantin dan kembali ke ruang kelas XI-IPS1.


Bersambung...

Catatan:
1 Nama panggilan Frieska JKT48.