Minggu, 02 Maret 2014

Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ): Part 8




Suatu malam, Qayyum menelpon Melody di mana Qayyum sedang berada di rumahnya. Tak lama kemudian, Melody mengangkat telepon dari Qayyum di mana Melody sedang berada di kamarnya.
“Halo Qayyum,” Melody memulai pembicaraan dengan Qayyum melalui telepon.
“Halo juga, Melody,” Qayyum menjawab salam dari Melody.
“Ada apa Qayyum?” tanya Melody.
“Mel, aku mau minta maaf. Aku salah. Aku menyesal karena aku telah berbuat malu kepadamu. Aku juga menyesal karena aku tidak perhatian padamu. Aku benar-benar minta maaf, Mel,” Qayyum meminta maaf kepada Melody karena Qayyum punya kesalahan dengan Melody.
“Iya, aku maafkan karena kamu telah berbuat salah. Aku mohon, kamu jangan melakukan kesalahan yang telah kamu perbuat sebelumnya,” Melody menerima maaf sambil berpesan kepada Qayyum.
“Aku janji. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang telah aku perbuat sebelumnya. Aku tidak akan berbuat malu lagi jika aku melihat kamu. Aku akan selalu percaya diri jika aku melihat kamu,” kata Qayyum.
“Bagus. Oh iya. Qayyum, hari Minggu nanti, kamu mau makan pizza di restoran?” Melody mengajak Qayyum pergi makan pizza di restoran pada hari Minggu berikutnya.
“Mau dong. Aku suka sekali makan pizza,” Qayyum menerima bujukan dari Melody.
“Oke,” balas Melody. Kemudian Melody mengakhiri telepon dengan Qayyum.
~~~
Suatu hari di hari Minggu, Qayyum dan Melody makan pizza di salah satu restoran pizza ternama di Indonesia. Pada hari itu, Qayyum memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam dengan motif kotak-kotak. Sementara Melody memakai kemeja lengan panjang berwarna abu-abu dengan motif kotak-kotak.
“Qayyum, enak tidak pizzanya?” tanya Melody.
“Enak. Aku suka sekali dengan pizza ini,” jawab Qayyum.
“Habis makan pizza, kamu mau ajak aku ke taman?” bujuk Melody.
“Aku pasti ikut setiap kamu bujuk aku,” Qayyum setuju.
“Baiklah. Sebelum pergi ke taman, kita habiskan pizza ini,” kata Melody.
~~~
Setelah Qayyum dan Melody makan pizza di restoran, mereka berdua pergi ke taman. Setibanya di taman, Qayyum dan Melody duduk di sebuah kursi yang terletak di tengah taman.
“Qayyum, kamu mau tidak jadi pacar aku jika kita sudah berusia 17 tahun?” Melody membujuk Qayyum untuk menjadi pacarnya ketika mereka telah berusia 17 tahun.
“Aku mau sekali. Aku sangat suka denganmu. Aku sangat siap untuk menjadi pacarmu. Dan aku sudah tidak malu lagi untuk berhadapan denganmu,” Qayyum menerima bujukan dari Melody.
“Thanks, Qayyum. Kamu telah menjadi cowok pilihan aku. Kamu adalah cowok yang baik, tampan, dan juga cerdas,” balas Melody.
“Kamu adalah gadis impianku. Kamu cantik dan kamu juga baik. Aku beruntung karena karena aku punya gadis secantik kamu. Serasa kita sedang berada di dunia yang lain. Dunia yang lebih indah,” balas Qayyum.
“Betul, Qayyum. Sekarang kita sedang berada di dunia yang lebih indah. Seindah surga,” kata Melody.
“Oh iya, aku ingin kamu harus setia padaku. Karena kamu adalah jodoh yang paling tepat bagiku,” Qayyum menginginkan sesuatu kepada Melody.
“Iya, Qayyum. Aku akan setia padamu sampai akhir waktu nanti. Aku tidak akan mencari cowok lain selain kamu karena kamu adalah jodoh yang paling tepat bagiku,” Melody mewujudkan permintaan dari Qayyum.
“Qayyum, hari ini kita pulang. Hari sudah sore. Ayo, kita menatap masa depan yang lebih baik,” Qayyum menyuruh Melody pulang ke rumahnya masing-masing sambil berpesan kepada Qayyum.
“Baiklah,” Qayyum menuruti kata-kata dari Melody. Kemudian Qayyum dan Melody pergi meninggalkan taman.

SELESAI

1 komentar: