Suatu malam, Qayyum
menelpon Melody di mana Qayyum sedang berada di rumahnya. Tak lama kemudian,
Melody mengangkat telepon dari Qayyum di mana Melody sedang berada di kamarnya.
“Halo Qayyum,” Melody
memulai pembicaraan dengan Qayyum melalui telepon.
“Halo juga,
Melody,” Qayyum menjawab salam dari Melody.
“Ada apa
Qayyum?” tanya Melody.
“Mel, aku mau
minta maaf. Aku salah. Aku menyesal karena aku telah berbuat malu kepadamu. Aku
juga menyesal karena aku tidak perhatian padamu. Aku benar-benar minta maaf,
Mel,” Qayyum meminta maaf kepada Melody karena Qayyum punya kesalahan dengan
Melody.
“Iya, aku
maafkan karena kamu telah berbuat salah. Aku mohon, kamu jangan melakukan
kesalahan yang telah kamu perbuat sebelumnya,” Melody menerima maaf sambil
berpesan kepada Qayyum.
“Aku janji. Aku
tidak akan melakukan kesalahan yang telah aku perbuat sebelumnya. Aku tidak
akan berbuat malu lagi jika aku melihat kamu. Aku akan selalu percaya diri jika
aku melihat kamu,” kata Qayyum.
“Bagus. Oh iya.
Qayyum, hari Minggu nanti, kamu mau makan pizza di restoran?” Melody mengajak
Qayyum pergi makan pizza di restoran pada hari Minggu berikutnya.
“Mau dong. Aku
suka sekali makan pizza,” Qayyum menerima bujukan dari Melody.
“Oke,” balas
Melody. Kemudian Melody mengakhiri telepon dengan Qayyum.
~~~
Suatu hari di
hari Minggu, Qayyum dan Melody makan pizza di salah satu restoran pizza ternama
di Indonesia. Pada hari itu, Qayyum memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam
dengan motif kotak-kotak. Sementara Melody memakai kemeja lengan panjang
berwarna abu-abu dengan motif kotak-kotak.
“Qayyum, enak
tidak pizzanya?” tanya Melody.
“Enak. Aku suka
sekali dengan pizza ini,” jawab Qayyum.
“Habis makan
pizza, kamu mau ajak aku ke taman?” bujuk Melody.
“Aku pasti ikut
setiap kamu bujuk aku,” Qayyum setuju.
“Baiklah.
Sebelum pergi ke taman, kita habiskan pizza ini,” kata Melody.
~~~
Setelah Qayyum
dan Melody makan pizza di restoran, mereka berdua pergi ke taman. Setibanya di taman,
Qayyum dan Melody duduk di sebuah kursi yang terletak di tengah taman.
“Qayyum, kamu
mau tidak jadi pacar aku jika kita sudah berusia 17 tahun?” Melody membujuk
Qayyum untuk menjadi pacarnya ketika mereka telah berusia 17 tahun.
“Aku mau sekali.
Aku sangat suka denganmu. Aku sangat siap untuk menjadi pacarmu. Dan aku sudah tidak
malu lagi untuk berhadapan denganmu,” Qayyum menerima bujukan dari Melody.
“Thanks, Qayyum.
Kamu telah menjadi cowok pilihan aku. Kamu adalah cowok yang baik, tampan, dan
juga cerdas,” balas Melody.
“Kamu adalah
gadis impianku. Kamu cantik dan kamu juga baik. Aku beruntung karena karena aku
punya gadis secantik kamu. Serasa kita sedang berada di dunia yang lain. Dunia
yang lebih indah,” balas Qayyum.
“Betul, Qayyum.
Sekarang kita sedang berada di dunia yang lebih indah. Seindah surga,” kata
Melody.
“Oh iya, aku
ingin kamu harus setia padaku. Karena kamu adalah jodoh yang paling tepat
bagiku,” Qayyum menginginkan sesuatu kepada Melody.
“Iya, Qayyum. Aku
akan setia padamu sampai akhir waktu nanti. Aku tidak akan mencari cowok lain
selain kamu karena kamu adalah jodoh yang paling tepat bagiku,” Melody mewujudkan
permintaan dari Qayyum.
“Qayyum, hari
ini kita pulang. Hari sudah sore. Ayo, kita menatap masa depan yang lebih baik,”
Qayyum menyuruh Melody pulang ke rumahnya masing-masing sambil berpesan kepada
Qayyum.
“Baiklah,”
Qayyum menuruti kata-kata dari Melody. Kemudian Qayyum dan Melody pergi
meninggalkan taman.
SELESAI
DAFTAR ID GRATIS SABUNG AYAM ONLINE
BalasHapus