Senin, 02 Desember 2013

Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ): Part 4

Suatu pagi, Qayyum masuk ke dalam bis sekolah dengan penuh semangat. Setelah masuk dalam bis sekolah, Qayyum melihat Melody dari depan pintu bis sekolah. Lalu Qayyum menyapa Melody.
“Melody.”
“Qayyum, sini duduk,” balas Melody sambil menawarkan sebuah tempat duduk yang kosong. Kebetulan, kursi yang ada di sebelah Melody masih kosong.
“Baiklah,” balas Qayyum. Kemudian Qayyum melangkah menuju sebuah kursi kosong yang ada di sebelah kursi yang diduduki oleh Melody dan Qayyum duduk di kursi sebelah Melody. Suasana Melody dan Qayyum menjadi tenang dan hangat saat mereka duduk sekursi di bis sekolah. Setelah bis sekolah tiba di parkir sekolah, Qayyum turun lebih dulu dibandingkan Melody.Saat Melody melangkah turun dari bis sekolah, Melody terjatuh dan menahan kesakitan.
“Kamu kenapa?” tanya Qayyum.
“Lutut kiri aku berdarah. Jadi, tolong bawa aku ke UKS,” jawab Melody. Melody mengalami luka di lutut kirinya karena terjatuh dari bis sekolah.
“Baiklah,” balas Qayyum. Dengan segera, Qayyum membawa Melody ke UKS sebelum masuk ke ruang kelasnya. Di ruang UKS, Qayyum mengobati luka Melody di lutut kirinya dengan obat merah.
“Terima kasih Qayyum. Kamu telah mengobati luka aku,” Melody berterima kasih kepada Qayyum.
“Sama-sama. Kalau begitu, kita ke kelas. Kamu tidak mau kan datang terlambat di kelas?” Qayyum membalas ucapan dari Melody kemudian bertanya.
“Iya,” jawab Melody. Kemudian Qayyum dan Melody pergi meninggalkan ruang UKS menuju ruang kelas XI-IPS1.
Pada jam istirahat, Qayyum menghampiri Melody yang sedang duduk di bangkunya.
“Melody,” sapa Qayyum.
“Hei Qayyum. Ada apa?” Melody menyapa lalu bertanya.
“Aku mau ikut kamu ke taman,” jawab Qayyum.
“Ada apa?” tanya Melody lagi.
“Rahasia,” jawab Qayyum. Kemudian Qayyum dan Melody pergi ke taman sekolah.
“Melody, aku kasih sebuah surat ini hanya untukmu. Kamu harus baca ya,” kata Qayyum sambil menyerahkan sebuah surat kepada Melody. Melody menerimanya lalu membuka amplop yang masih tertutup. Dan Melody membaca sebuah surat dari Qayyum yang tertulis:
Melody, aku ingin mengungkapkan rasa sayang kepadamu.
Awalnya aku malu-malu tapi aku mulai percaya diri untuk mengungkapkan rasa sayang kepadamu.
Aku ini bukanlah lelaki yang sempurna. Aku hanya manusia biasa yang memiliki kelemahan. Kelemahanku adalah pemalu. Meskipun aku pemalu, aku bukanlah orang yang paling lemah di dunia. Tapi aku juga punya banyak kelebihan.
Akhir-akhir ini kamu memang menyukai aku tapi aku sering merasa malu. Aku menjadi lelaki pemalu karena aku sering didekati banyak gadis di sekolah termasuk kamu. Selain itu, aku tidak kuat melihat wajahmu yang cantik merona. Tapi aku beruntung karena aku punya gadiscantik yang sangat menyukai aku dan menggilai aku.Kamu cantik, berkulit putih, dewasa, dan feminin. Dan kamu adalah tipe gadis yang memenuhi kriteria sebagai gadisku di masa yang akan datang.
Aku sayang padamu karena kamu adalah gadis yang baik, cerdas, dan perhatian. Aku mulai percaya diri untuk mengungkapkan rasa sayang kepadamu karena aku mendengar nasehat darimu. Nasehat darimu membuatku lebih percaya diri dan termotivasi.
Terakhir, kamu jangan pernah melupakan aku. Karena kamu adalah gadis yang bisa membuat hidupku menjadi lebih baik lagi. Tanpamu, hidupku tidak akan berarti. Tanpa nasehatmu, aku akan selalu menjadi lelaki pemalu. Bagiku, kamu adalah orang yang paling istimewa dalam hidupku.
Dear Qayyum.
“Terima kasih Qayyum. Aku jadi makin sayang padamu setelah membaca surat darimu,” kata Melody sambil memeluk Qayyum.
“Aku sayang padamu di lubuk hatiku yang dalam,” balas Qayyum sambil memeluk Melody.
“Rupanya kamu memang sayang padaku,” kata Melody lagi. Kemudian Melody dan Qayyum saling melepaskan pelukan.
“Melody, kita kembali ke kelas sekarang,” Qayyum menyuruh Melody untuk kembali ke kelas.
“Baiklah,” balas Melody. Kemudian Melody dan Qayyum pergi meninggalkan taman sekolah.
Sesaat setelah waktu belajar di sekolah selesai, Qayyum menghampiri Melody yang masih duduk di bangkunya.
“Mel, kita pulang yuk,” Qayyum mengajak Melody segera pulangdari sekolah.
“Ok,” balas Melody. Kemudian Melody berdiri. Setelah itu, Melody dan Qayyum pergi meninggalkan ruang kelas XI-IPS1 menuju parkir khusus bis sekolah. Di parkir khusus bis sekolah, Melody dan Qayyum masuk ke dalam bis sekolah.
“Qayyum, kita duduk di sini,” kata Melody sambil menyuruh Qayyum duduk di sebuah kursi di bis sekolah. Lalu Melody duduk di sebelah Qayyum. Suasana terasa tenang dan hangat saat mereka sedang duduk bersama di bis sekolah.
“Ini bukan mimpi lagi bila Qayyum memang sayang padaku,” kata Melody dalam hati.
“Perasaanku hari ini bersama Melody sangat mengesankan. Jauh lebih mengesankan dari hari-hari sebelumnya,” kata Qayyum dalam hati. Beberapa menit kemudian, bis sekolah sampai di depan rumah Qayyum. Dengan segera, Qayyum beranjak dari tempat duduk menuju keluar dari bis sekolah untuk pulang ke rumah. Sebelum Qayyum turun dari bis sekolah, Qayyum sempat berkata kepada Melody.
“Mel, aku pulang dulu ya.”
“Hati-hati turunnya,” balas Melody. Kemudian Qayyum turun dari bis sekolah.
~~~
Esok pagi, Qayyum menatap hari dengan penuh semangat. Sampai-sampai, Rica, kakak Qayyum bertanya kepadanya saat mereka sarapan di ruang makan.
“Qayyum, kenapa kamu bersemangat sekali?” tanya Rica.
“Aku ingin bertemu dengan cewekku di sekolah,” jawab Qayyum.
“Melody kan?” tanya Rica lagi.
“Ya dong,” jawab Qayyum.Beberapa menit setelah sarapan, Qayyum pergi meninggalkan rumah dan memasuki bis sekolah. Di dalam bis sekolah, Melody kembali menyapa Qayyum.
“Selamat pagi Qayyum.”
“Pagi Melody,” balas Qayyum.
“Qayyum, duduk sini,” kata Melody sambil menawarkan sebuah tempat duduk untuk Qayyum yang ada di sebelah Melody. Tanpa ragu, Qayyum duduk di kursi sebelah Melody.
Pada jam istirahat, Melody menghampiri Qayyum yang sedang duduk di bangkunya.
“Qayyum,” sapa Melody.
“Melody,” balas Qayyum.
“Kita ke taman sekarang,” Melody mengajak Qayyum pergi ke taman sekolah.
“Baiklah,” Qayyum menerima ajakan dari Melody. Di taman sekolah, Melody memberikan sebuah surat untuk Qayyum.
“Qayyum, ini surat untukmu. Kamu harus baca,” kata Melody sambil menyerahkan sebuah surat kepada Qayyum.Qayyum menerimanya lalu membuka amplop yang masih tertutup. Dan Qayyum membaca sebuah surat dari Melody yang tertulis:
Hai Qayyum.
Aku ingin mengungkapkan rasa sayang kepadamu yang sebenarnya.
Aku sayang padamu karena kamutampan, baik, dan juga pintar. Kamu merupakan cowok pemalu tapi berhati baik. Aku suka dengan cowok yang berhati baik.
Aku sayang padamu di lubuk hatiku yang terdalam. Aku tidak salah memilih seorang cowok. Waktu kita masih duduk di bangku kelas X SMA, aku menyukai kamu karena kamu tampan. Tapi, pada saat itu kamu belum tertarik kepadaku.Waktu kita bertabrakan di dalam bis sekolah pada beberapa minggu yang lalu, kamu mulai tertarik kepadaku.
Saat ini, aku merasa lebih bahagia karena kamu telah mengungkapkan rasa sayang kepadaku lewat selembar surat yang kamu tulis.
Terakhir, kamu harus sayang padaku. Jika kamu tidak sayang padaku, aku juga tidak akan sayang padamu. Bagiku, kamu adalah cowok yang paling baik yang pernah aku kenal.
Dear Melody.
Thanks Mel, surat darimu benar-benar bagus,” Qayyum berterima kasih kepada Melody.
“Sama-sama,” balas Melody sambil mengedipkan kedua matanya.
“Oh ya. Hari Sabtu nanti, aku mau ke rumahmu,” Melody memberitahu kepada Qayyum.
“Serius nih?” tanya Qayyum tak percaya.
“Serius. Aku pernah ke rumahmu waktu kamu ulang tahun pada bulan Juni kemarin,” jawab Melody.
“Aku jadi ingat waktu kamu datang ke rumahku di acara ulang tahun aku. Waktu itu, aku senang karena kamu datang ke rumahku. Selain itu, kamu juga mengucapkan selamat ulang tahun untukku dan kamu juga memberi sebuah kado untukku yang berisi kemeja lengan panjang kotak-kotak berwarna biru,” cerita Qayyum.
“Kamu ingat waktu ulang tahun aku pada bulan Maret lalu? Waktu itu, kamu datang ke rumahku bersama teman-teman lelakimu karena kamu malu kalau kamu pergi sendiri ke rumah aku. Saat pesta ulang tahun aku kemarin, kamu lebih sering berkumpul bersama dengan teman-teman lelakimu. Selain itu, kamu juga memberi ucapan selamat ulang tahun untukku dan kamu juga memberi sebuah kado untukku yang berisi sepasang sepatu berwarna putih,” cerita Melody.
“Ingat. Waktu itu aku berkumpul bersama teman-teman lelakimu saat pesta ulang tahunmu kemarin karena aku malu kalau aku sampai menggoda kamu di pesta ulang tahunmu itu. Aku juga ingat saat aku mengucapkan selamat ulang tahun untukmu dan aku memberi sebuah kado yang berisi sepasang sepatu putih,” jawab Qayyum.
“Soal kamu ingin menggoda aku di pesta ulang tahunku yang terakhir itu merupakan masa lalu. Kini, hubungan aku dan kamu sudah semakin dekat,” balas Melody.
“Untuk memuluskan hubungan antara aku dan kamu. Kamu jangan berpaling kepada cewek lain. Begitu pula dengan aku yang tidak berpaling kepada cowok lain,” Melody menasehati Qayyum untuk memuluskan hubungan antara Melody dan Qayyum.
“Baiklah. Aku bisa melakukan itu,” balas Qayyum.
“Oke,” balas Melody.
~~~
Pada keesokan harinya di taman sekolah saat jam istirahat pertama.Qayyum ingin mengatakan sesuatu kepada Dhiketentang hubungan Qayyum yang semakin dekat dengan Melody.Qayyum melakukan ini karena hubungannya sudah semakin dekat dengan Melody. Tapi Dhike tidak risau jika Qayyum selalu ada di samping Melody.
“Dhike, ada yang mau aku katakan,” kata Qayyum.
“Apa?” tanya Dhike.
“Maafkan aku. Aku bukannya tidak suka denganmu tapi aku ingin kamu bisa menerima kenyataan dengan baik,” Qayyum menunda jawaban dari Dhike.
“Aku hampir pasti ada yang punya. Dia adalah Melody, teman sekelas kita. Hubungan aku dengan Melody sudah semakin dekat. Sebaiknya, kamu jangan merusak hubungan aku dengan Melody. Jika kamu melakukannya, kamu bisa menyakiti hati Melody,” Qayyum menjawab kemudian bertanya dengan lembut.
“Aku bisa menerima kenyataan dengan baik. Sebenarnya aku suka sama kamu tapi kamu lebih suka sama Melody. Karena hubungan kamu dengannya sudah semakin dekat, aku tidak ingin merusak hubungan kamu dengannya. Jika aku melakukannya, aku merasa sangat menyesal jika aku menyakiti sesama teman.Beberapa waktu yang lalu, aku hampir saja menyakiti Melody karena dia sangat menyukai kamu,” balas Dhike.
“Tapi kamu jangan lupakan aku karena aku masih sahabatmu,” Qayyum mengingatkan Dhike.
“Baiklah, aku tidak akan lupa dengan kamu karena kamu masih sahabatku,” balas Dhike. Kemudian Qayyum dan Dhike pergi meninggalkan taman sekolah.
Sesaat setelah waktu belajar di sekolah selesai, Dhike ingin menyampaikan sesuatu dengan Melody. Sementara Qayyum memperhatikan Dhike dan Melody.
“Melody, hubungan antara kamu dengan Qayyum sudah semakin dekat.Sebenarnya aku suka dengan Qayyum tapi Qayyum lebih suka dengan kamu. Demi kebaikan kamu dan Qayyum, aku tidak akan merusak hubungan kamu dengan Qayyum. Karena aku tidak ingin menyakiti hati sesama teman seperti kamu. Aku masih sahabatmu,” Dhike berkata kepada Melody.
“Itu benar. Hubungan aku dengan Qayyum sudah semakin dekat. Sebaiknya, kamu jangan merusak hubungan aku dengan Qayyum. Selain itu, aku juga masih sahabatmu karena kita adalah teman sekelas,” balas Melody.
“Aku mengerti. Tapi aku bisa mencari kebahagiaan yang lain,” balas Dhike senang.
“Melody. Dhike. Kita pulang sekarang,” kata Qayyum sambil bergegas pulang dan meninggalkan ruang kelas XI-IPS1 bersama Melody dan Dhike.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar